Kamis, 02 Mei 2013

Mengapa Kita Tetap Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?

buah kisah sederhana, namun hikmah yang ada di
dalamnya sungguh luar biasa. Yuks mari simak :)

Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan
Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap
hari.Suatu hari ia
bertanya pada kakeknya,

“Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan
menutupnya.

Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?”

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian,menjaw­­ab pertanyaan sang cucu,

“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan
kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis
sebelum dia sampai di rumah.Kakek tersebut ertawa dan berkata,

“Kamu harus berusaha lebih
cepat lain kali.”
Kakek itu meminta cucunya
untuk kembali ke sungai
bersama keranjangnya untuk
mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat,
tapi lagi-lagi
keranjangnya kosong
sebelum sampai di
rumah.Dengan terengah-engah
dia mengatakan kepada kakeknya, tidak
mungkin membawa
sekeranjang air dan dia pergi
untuk mencari
sebuah ember untuk
mengganti keranjangnya.Kakek
berkata,

“Aku tidak ingin seember air,
aku ingin sekeranjang
air. Kamu harus mencoba lagi
lebih keras. ”

Dan dia pergi ke luar untuk
menyaksikan cucunya
mencoba lagi. Pada saat itu,
anak itu tahu bahwa
hal ini tidak mungkin, tapi dia
ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa
meskipun dia berlari
secepat mungkin, air tetap
akan habis sebelum
sampai di rumah. Anak itu
kembali mengambil dan mencelupkan keranjangnya
ke sungai dan kemudian
berusaha berlari secepat
mungkin, tapi ketika
sampai di depan kakeknya,
keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah,
ia berkata :”Kakek, ini tidak ada gunanya.
Sia-sia saja”.

Sang kakek menjawab :
“Nak, mengapa kamu berpikir
ini tak ada gunanya?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu.”

Anak itu memperhatikan
keranjangnya dan baru ia
menyadari bahwa
keranjangnya nampak sangat
berbeda. Keranjang itu telah
berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor,
dan sekarang menjadi
sebuah keranjang yang bersih,
luar dan dalam. ”

Cucuku, apa yang terjadi
ketika kamu membaca
Qur’an? Boleh jadi kamu tidak
mengerti ataupun
tak memahami sama sekali,
tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu
menyadari kamu akan
berubah, luar dan dalam.

*Semoga kita makin semangat
dalam membaca dan
mempelajari Alqur'an


thanks to lautan cinta penuh berkah